Banyak di antara kita pasti pernah melihat sebuah meme yang berisi pesan bahwa pemerintah Swedia mengurangi jam kerja untuk para penduduknya. Lalu, tak salah jika meme tersebut ditanggapi kebanyakan orang Indonesia dengan kalimat, “Pindah ke sana yuk!”. Maklum. Bandingan saja dengan Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki rata-rata jam kerja 40 jam dalam sepekan, yang berarti 8 jam sehari dalam 5 hari kerja.
Namun di sejumlah negara, selain Swedia yang baru saja memberlakukan aturan tersebut, jam kerja yang ditetapkannya relatif lebih singkat. Dikutip dari CNN, berikut 5 negara dengan jam kerja terpendek di dunia:
- Belanda - 29 jam/pekan
Berbeda dengan biasanya, di Belanda mayoritas menjalani empat hari efektif kerja dalam sepekan. Bahkan sekitar 86% ibu rumah tangga bekerja lebih lama dibanding suami-suaminya, yaitu 34 jam dalam sepekan di tahun lalu. Lima jam lebih tinggi dibanding suami.
Menciptakan keseimbangan kehidupan para pekerja dan pekerja paruh waktu menjadi alasan mengapa aturan diberlakukan di Belanda. Selain itu, semua pekerja juga punya hak atas hari libur mereka.
- Denmark - 33 jam/pekan
Budaya kerja di Denmark mirip dengan yang diterapkan di kawasan Skandinavia lainnya seperti Norwegia dan yang baru ini, Swedia. Di Denmark jadwal kerjanya fleksibel. Selain itu, mereka juga diberikan masa cuti yang cukup. Selain jam kerja yang singkat, dengan rata-rata 33 jam per pekan, pekerja Denmark pun berhak atas setidaknya lima minggu liburan setiap tahun.
Norwegia - 33 jam/pekan
Norwegia adalah yang paling longgar di dunia soal hukum perburuhan. (Sumber Foto: algoos.com)Menurut CNN, hukum perburuhan di Norwegia adalah yang paling longgar di dunia. Para pekerja diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya. Di samping itu, para pekerja yang mempunyai anak juga bisa mengajukan permintaan libur yang lebih untuk memberikan waktunya dengan para buah hatinya. Sedangkan untuk cuti hamil, Norwegia memberikan libur hingga 43 pekan untuk para wanita.
- Irlandia - 34 jam/pekan
Beralihnya mayoritas pekerja buruh pabrik menjadi pekerja buruh tani menjadi sebab pendeknya jam kerja. (Sumber Foto: geraldbrimacombe.com)
Jika dibandingkan dengan aturan yang diberlakukan pada 1983, Irlandia kini memiliki rata-rata jam kerja yang telah turun drastis. Saat itu, para pekerja memiliki sekitar 44 jam kerja dalam sepekan. Sepuluh jam lebih tinggi dibanding tahun 2011.
Sekarang, para pekerja hanya memiliki waktu kerja selama 34 jam dalam sepekan. Menurut CNN, penurunan jam kerja ini tak lain didominasi perpindahan mata pencaharian menjadi pekerja pertanian.
- Jerman - 35 jam/pekan
Sistem kerja paruh waktu membuat jumlah pengangguran Jerman rendah. (Sumber Foto: Wikipedia)
Jerman memiliki rata-rata jam kerja 35 jam per pekan. Sebabnya, kini pekerja paruh waktu di Jerman sudah menjadi pekerjaan yang paling umum. Satu dari empat pekerja di Jerman memiliki pekerjaan dengan sistem paruh waktu berdasarkan data tahun 2012.
Dengan kebijakan tersebut para pekerja dibebaskan membagi waktu kerjanya. Dan ternyata, itu menjadi cara ampuh Jerman untuk mengurangi angka pengangguran. Saat ini angka pengangguran Jerman berjumlah sekitar 5%. Lebih rendah 2% dibandingkan Amerika Serikat.