Asam Lambung (GERD): Penyebab, Gejala, Ciri-ciri, dan Obat

Date:

Asam lambung, juga dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung, adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti nyeri dada, rasa terbakar di dada (heartburn), dan gangguan tidur. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi gejala, penyebab, faktor risiko, dan pilihan pengobatan untuk penyakit asam lambung.

Walaupun sebagian besar penyakit ini dapat ditangani tanpa butuh berkonsultasi ke dokter, namun pemeriksaan dokter medis tetap diperlukan jika sakit maag disertai dengan muntah, sulit menelan dan berat badan mengalami penurunan, serta jika usian penderita sudah menginjak 55 tahun ke atas.

Dokter biasanya akan membuatkan resep untuk meringankan gejala sakit maag. Selain itu, dokter akan mencari tahu penyebab penyakit refluks gastroesofagus yang diderita pasien serta tingkat keparahan sehingga akan lebih mudah penanganannya.

Penyebab

Berikut ini beberapa keadaan yang bisa menjadi penyebab diantaranya :

  • Adanya luka terbuka yang timbul pada lapisan dalam lambung atau tukak lambung
  • Adanya infeksi pada lambung oleh bakteri helicobacter pylori
  • Akibat atau efek samping dari penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen serta obat-obatan golongan nitrat.
  • Adanya gangguan psikologi seperti cemas atau stres yang tidak bisa dikendalikan.
  • Akibat adanya penyakit refluks gastroesofagus atau pergerakan balik asam lambung menuju pada kerongkongan.
  • Terlalu banyak makan.
  • Sering telat makan atau makan tidak teratur.
  • Akibat dari masalah kegemukan atau obesitas.
  • Akibat dari makan yang terlalu cepat atau terburu-buru sehingga makanan tidak dikunyah dengan lembut.
  • Banyak mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan berminyak, dan makanan yang pedas.
  • Kebiasaan buruk merokok.
  • Seringnya mengonsumsi minuman berkafein, bersoda, atau minuman beralkohol.
  • Akibat dari terlalu banyak mengonsumsi cokelat.

Selain itu, penyebab penyakit maag juga bisa terjadi akibat adanya komplikasi suatu penyakit. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sakit maag yaitu radang pankreas atau pankreatitis, batu empedu, penyakit iskemia usus yaitu penyakit dimana berkurangnya aliran darah di usus, penyakit celiac, penyumbatan usus, hernia hiatus yaitu suatu kondisi dimana bagian lambung menonjol ke dalam diafragma, dan kanker lambung.

Gejala Asam Lambung

Gejala Asam Lambung (GERD)

Penyakit asam lambung dapat menimbulkan berbagai gejala, termasuk:

  1. Sensasi terbakar (heartburn) di dada yang dapat menjalar ke leher dan tenggorokan.
  2. Regurgitasi, yaitu sensasi asam yang naik ke tenggorokan atau mulut.
  3. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada.
  4. Kesulitan menelan (disfagia) atau sensasi tersumbat di tenggorokan.
  5. Batuk kronis.

Ciri-ciri

Asam Lambung (GERD)
Asam Lambung (GERD)

Refluks asam, juga dikenal sebagai asam lambung naik, adalah ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Berikut adalah beberapa ciri ciri yang sering dikaitkan dengan asam lambung naik:

  1. Sensasi terbakar di dada: Salah satu gejala asam lambung naik adalah sensasi terbakar di dada. Sensasi panas atau terbakar yang menjalar ke leher atau tenggorokan sering dijelaskan sebagai gejala ini. Orang-orang yang telah mengalaminya sering menggambarkannya sebagai terbakar asam.
    Ketika asam lambung kembali ke mulut atau tenggorokan, itu disebut regurgitasi asam. Di belakang tenggorokan penderita mungkin ada rasa pahit atau asam. Mereka juga dapat mengalami rasa asam di mulut setelah makan.
  2. Nyeri dada: Beberapa orang dengan refluks asam dapat mengalami rasa sakit di dada yang serupa dengan rasa sakit jantung. Namun, aktivitas fisik biasanya tidak menyebabkan nyeri ini, dan perubahan posisi tubuh atau penggunaan obat antasida sering kali dapat menguranginya.
  3. Disfagia (kesulitan menelan): Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa tersumbat atau kesulitan menelan makanan atau minuman. Penderita mungkin mengalami kesulitan atau hambatan saat mereka makan atau minum.
  4. Batuk kronis: Saluran pernapasan dapat terkena dampak refluks asam yang kronis, yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk yang tidak kunjung sembuh atau mengi yang sering. Ini terjadi karena asam lambung yang naik mengiritasi saluran pernapasan.
  5. Gangguan tidur: Asam lambung naik dapat menyebabkan masalah tidur seperti sulit tidur atau terbangun di malam hari.

Obat Asam Lambung

Berikut adalah beberapa obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi asam lambung:

  1. Antasida: Obat antasida membantu mengurangi asam lambung dengan menetralkan kelebihan asam. Contoh antasida termasuk aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, kalsium karbonat, dan natrium bikarbonat.
  2. Inhibitor pompa proton (PPI): Obat-obatan seperti Omeprazole, Lansoprazole, dan Esomeprazole bekerja dengan menghambat produksi asam lambung, membantu mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan luka pada kerongkongan atau lambung.
  3. H2 blocker: Contoh obat H2 blocker termasuk Ranitidine, Cimetidine, dan Famotidine. Obat ini mengurangi produksi asam lambung dengan menghalangi reseptor histamin di dalam perut.
  4. Prokinetik: Obat prokinetik, seperti Metoclopramide, membantu mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi asam lambung.
  5. Penghambat reseptor H3: Obat seperti Cimetidine, Famotidine, dan Nizatidine menghambat reseptor histamin H3 dan dapat membantu mengurangi produksi asam lambung.

Penggunaan obat-obatan harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter dan dosis yang direkomendasikan. Juga, penting untuk menyadari efek samping yang mungkin terkait dengan obat-obatan tersebut dan memberitahu dokter Anda tentang riwayat medis, obat lain yang sedang Anda minum, serta alergi yang Anda miliki sebelum mengonsumsi obat apa pun.

CARA MENGATASI PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGUS

Pada beberapa kasus sakit maag, beberapa obat berikut dapat dipakai untuk mengatasi kondisi itu, seperti :

  • Antasida, untuk menetralisir asam lambung berlebih sehingga tidak bisa mengiritasi bagian dinding pencernaan. Obat ini dapat dibeli tanpa harus dengan resep dokter.
  • Alginat, pada umumnya obat ini diresepkan pada penderita sakit maag yang disebabkan oleh refluks asam lambung.
  • Prokinetik, obat ini dapat meredakan sakit dengan cara mempercepat proses pencernaan makanan.
  • Obat antidepresan, obat ini umumnya diresepkan dokter untuk mengurangi rasa sakit. 
  • Obat antagonis reseptor H2, untuk mengurangi jumlah asam lambung.

Jika anda tidak suka dengan menggunakan jenis obat-obatan di atas, ada baiknya anda mencoba mengatasi penyebab penyakit maag dengan obat alami seperti kunyit atau daun jambu biji.

Share post:

More like this
Related