Harmonisasi Hidup Bertetangga Yang Terkoyak
Selayaknya, hidup bertetangga hendaknya saling menjaga hubungan baik, saling membatu dan bekerja sama dalam damai. Suasana yang harmoni justru akan membuat kehidupan masing-masing pihak yang bertetangga menjadi lebih produkti. Namun sayangnya tidak semua kehidupan bertetangga selalu akur dan hal itu juga dapat terjadi pada sebuah negara dan wilayah. Terdapat beberapa negara bertetangga yang kurang harmonis hubungannya. Bukan hanya itu, bahkan beberapa diantaranya terlibat masalah yang sangat serius sehingga mengancam kedamaian satu dengan yang lain, hingga kemudian merenggut nyawa warga satu dengan yang lain. Negara dan wilayah mana sajakah itu? Berikut ini adalah 5 pasang negara dan wilayah bertetangga yang kurang atau tidak harmonis
Table of Contents
India dan Pakistan
Akibatnya, sering terjadi konflik antar agama yang menyebabkan terbentuknya negara baru yaitu Pakistan pada tahun 1947. Namun kemudian di negara Pakistan pun kemudian timbul konflik, akibat meningkatnya ketidakpuasan politik dan nasionalisme budaya di Pakistan Timur sehingga timbul operasi penekanan oleh tentara Pakistan Barat terhadap Pakistan Timur. Perang saudarapun terjadi, yang berakhir dengan kemerdekaan pihak Pakistan Timur dan melahirkan negara Bangladesh pada tahun 1971.
Palestina dan Israel
Konflik antara negara Palestina dan wilayah Israel lebih tepat dikatakan sebagai konflik wilayah di dalam satu negara, dikarenakan beberapa negara lain tidak mengakui keberadaan negara Israel. Kedua wilayah ini memang telah dikenal sejak dahulu kala selalu ber-konflik sejak akhir abad ke-19. Pihak Israel yang ingin memperluas wilayahnya berulang kali melakukan penyerangan ke wilayah Palestina. Konflik dan peperanganpun kemudian tidak dapat dihindari
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana. Pada kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekuler yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat dan juga Yerusalem Timur
Korea Selatan dan Korea Utara
Yang menarik, karena perjanjian perdamaian tidak pernah ditanda tangani, sampai sekarang kedua negara tersebut secara ‘resmi’ masih dalam kondisi perang.
Jepang dan Tiongkok
Jepang dan Tiongkok merupakan dua negara yang letaknya berdekatan secara geografis dimana keduanya sama-sama berada di kawasan Asia Timur. Posisi kedua negara tersebut dipisahkan oleh Laut China, Laut Kuning dan Laut Jepang Timur. Keduanya pula merupakan negara yang memilik andil besar di kawasan benua Asia. Meski demikian, baik Jepang ataupun Tiongkok memiliki runtutan catatan sejarah pada masa lampau yang menjelaskan masih adanya persaingan dan perseteruan diantara mereka. Penjelasannya dimulai dari berlangsungnya perang dari kedua negara tersebut pada akhir abad ke19 yakni pada tahun 1894 hingga 1895, yang mana kemenangan perang berada di pihakJepang dengan menyisakan duka dari pihak Tiongkok
Semenjak peristiwa tersebut, kian terputus dan meruncinglah hubungan antara negara Jepang dengan Tiongkok bahkan dapat dikatakan hingga saat ini. Pihak Jepang maupun Tiongkok masing-masing memiliki ambisi dan berlomba untuk menjadikan negara mereka negara maju serta menguasai seluruh daratan Asia.
Indonesia dan Malaysia
Pada dasarnya konflik Indonesia Malaysia boleh dibilang atas kuasa adu domba Inggris sekaligus terlalu patuhnya Malaysia pada pihak Inggris. Konfrontasi militer Indonesia terhadap Malaysia terjadi pada tahun 1963. Militer Indonesia menyerang Kalimantan Utara dan Semenanjung Malaya dengan slogan yang sangat terkenal bernama Ganyang Malaysia. Perseteruan dan konflik itu baru selesai setelah presiden Soekarno digantikan Soeharto sekitar tahun 1966.
Sekalipun praktis secara perang terbuka sudah tidak terjadi, namun ternyata bibit-bibit permusuhan itu masih tetap ada hingga kini. Dan sayangnya lagi-lagi dipicu oleh Malaysia. Jika masa lalu disebabkan imperialisme dan kolonialisme baru dari Inggris atas nama Malaysia kepada wilayah Kalimantan Utara, sekarang dilakukan sendiri oleh Malaysia seperti misalnya dengan berbagai klaim budaya Indonesia dan pelanggaran perbatasan dalam usaha ekspansi wilayah sampai yang paling sering berupa tindakan represif struktural terhadap TKI yang bekerja di sana hingga kesalahan bendera Indonesia pada buku panduan Sea Games Malaysia tahun 2017 ini. Namun secara umum hubungan kedua negara ini masih bisa dikatakan baik- baik saja.