Niat Mandi Wajib dan Tata Caranya

Date:

Mandi Wajib merupakan proses bersuci dari hadas besar, dalam Bahasa Arab, Mandi Wajib dikenal dengan sebutan Al Ghusl. Mandi memiliki arti membasuh seluruh badan dengan air. Dalam istilah fiqih, Mandi Wajib adalah sebagai proses membasuh seluruh badan dengan air, mulai dari ujung rambut ke ujung kaki dengan maksud menyucikan diri dari hadas besar dengan niat mandi wajib.

HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI WAJIB

Menurut Sayyid Sabiq dalam bukunya “Fiqh As-sunnah” menjelaskan bahwa ada lima hal yang mewajibkan seseorang melakukan doa niat Mandi Wajib:

  1. Melakukan hubungan seksual
    Hubungan ini bisa dijabarkan sebagai persetubuhan intim antara zakar dan vagina. Jika seseorang melakukan hubungan seksual, maka ia wajib melakukan Mandi Wajib. Baik terjadi orgasme atau tidak. Hal ini berlandaskan pada sebuah Hadits yang diceritakan oleh Aisyah .ra. :
    إِذَااِلْتَقَى الْخِتَانَانِ أَوْمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ وَجَبَ الْغُسْلَ.
    “Jika dua kemaluan bertemu, atau kemaluan seseorang menyentuh kemaluan (jenis) lain, maka wajib hukumnya mandi besar”
    Allah berfirman dalam Al Qur’an :
    وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَرُوْا…
    “Jika kalian semua junub, maka bersucilah” (QS. Al Maidah [5] : 06)
    Dalam Hadits Lain Rasulullah SAW Brsabda:
    إذَاجَلَسَ بَيْنَ شَعْبِهَا الأَرْبَعَ ثُمَّ جَهَدَهَا فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ, أَنْزَلَ أَمْ لَمْ يَنْزَلْ.
    “Jika seorang laki-laki sudah duduk diantara kedua tangan dan kaki perempuan, lalu menyetubuhinya, maka wajiblah Mandi Wajib, orgasme ataupyn tidak” (HR. Ahmad dan Muslim)
    Menurut Imam Syafi’i, Junub dalam tradisi orang-orang arab memiliki arti “hubungan seksual” meski tidak mengalami orgasme.
  2. Jika mengeluarkan air mani
    Dalam bahasa arab, kondisi ini disebut dengan Inzal/Janabah. Baik seseorang itu merasakan kenikmatan saat mengeluarkan air maninya atau tidak, dalam keadaan sadar atau dalam tidur. Orang Indonesia menyebut kondisi kedua ini dengan istilah “mimpi basah”. Hal ini berlandaskan pada Hadits Rasulullah SAW:
    اَلْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ.
    “keharusan Mandi Wajib itu dikarenakan keluarnya air (mani)” (HR. Muslim)
  3. Setelah Haid dan Nifas
    Rasulullah SAW bersabda :
    دَعِي الصَّلَاةَ قَدْرَالْأَيَّامِ الَّتِي كُنْتِ تَحِيْضِيْنَ فِيْهَا ثُمَّ اغْسِلِي وَصَلِّي.
    “Tinggalkanlah Shalat selama kamu mengalami haid’ lalu mandilah dan lakukan Shalat” (HR. Bukhari Muslim)
  4. Melahirkan (Wiladah)
    Wiladah dikategorikan pada hal yang mewajibkan Mandi Wajib karena dua hal. Pertama, karena biasanya perempuan yang melahirkan senantiasa dibarengi dengan keluarnya darah. Kedua, karena seorang bayi yang lahir hakikatnya adalah “mani yang telah jadi”. Jadi. Walaupun saat melahirkan tidak mengeluarkan air mani setetespun, ia tetap haruslah Mandi Wajib, karena bayi yang lahir dianggap sebagai “mani yang telah jadi”. Hal yang sama terjadi pada wanita yang melahirkan dengan cara opeaasi cesar. Secara hukum fiqih, seorang perempuan diperbolehkan untuk melakukan operasi cesar, yakni dengan melakukan pembelahan pada bagian perut sang ibu untuk untuk mengeluarkan bayi dari rahimnya. Hal ini dapat dilakukan jika diperkirakan akan ada hambatan yang serius pada bayi atau sang ibu jika proses melahirkan dilakukan dengan cara biasa. Misalnya kematian. Kaidah fiqih mengatakan “Ad-dharurah tubihul Makhdurah” maksudnya ialah dalam keadaan darurat, hal-hal yang dilarang bisa dilakukan. Dan alasan operasi cesar dimasukan kedalam kategori wiladah ialah karena adanya proses pembukaan pada rahim meski melalui operasi, layaknya melahirkan yang normal.
  5. Ketika meninggal dunia
    Karena seorang mayat tidak dapat mandi dengan sendiri, maka ia wajib dimandikan.
  6. Seorang non Muslim yang masuk Islam
    Dalam sebuah Riwayat dikatakan bahwasanya Rasulullah SAW memerintah seseorang yang bernama Tsumamah Al Hanafi saat masuk Islam untuk mandi. Tetapi kalangan Hanafiyah dan (sebagian) Syafi’iyah mengatakan bahwa mandi disini bukanlah wajib, melainkan sunah.

RUKUN MANDI WAJIB

Secara garis besar. Ada dua rukun yang harus dilaksanakn ketika melakukan Mandi Wajib.

  1. Niat
    Niat adalah pondasi penting ketika melaksanakan suatu ibadah. Yang menjadi pembeda antara mandi biasa dan mandi wajib. Adapun doa niat Mandi Wajib ialah sebagai berikut.
    نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ لِلّهِ تَعَالَى.
    NAWAITULGHUSLA LIROF’IL HADATSIL AKBARI LILLAHI TA’ALA
    “Saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar semata-mata karena Allah SWT”
  2. Membasuh seluruh badan dengan air
    Badan yang dibasuh dimulai dari ujung rambut ke ujung kaki. Saat mandi, seseorang harus yakin bahwa air yang dia siramkan ke seluruh badan meresap dan menyentuh permukaan kulit, meski ia tertutup oleh jenggot atau bulu lainnya.
    Sebagian ulama bependapat bahwa sebelum menyirami seluruh badan dengan air, ia harus membersihkannya terlebih dahulu dari segala najis yang menempel. Baru setelah itu ia bisa membasuh keseluruhan badan.

TATA CARA MANDI WAJIB

Cara yang sebaiknya dilakukan sebelum Mandi Wajib

  1. Siapkan air suci yang memadai
  2. Bersihkan badan dari najis dan kotoran
  3. Membasuh kedua tangan
  4. Doa membaca Basmalah
  5. Berwudhu
  6. Lalu mulailah melakukan rukun mandi
  7. Doa niat mandi wajib
  8. Membasuh seluruh badan dengan air
  9. Menggosok-gosok seluruh badan dengan tangan agar air dengan mudah meresap

HAL-HAL YANG DILARANG BAGI YANG SEDANG JUNUB

  • Shalat
  • Tawaf
  • Menyentuh atau membawa mushaf Al Qur’an
  • Membaca Al Qur’an
  • Diam di dalam Mesjid

Semoga bermanfaat dari pejelasan diatas terkait niat mandi wajib dan tatacaranya.

DOA NIAT MANDI WAJIB

Doa niat mandi wajib adalah Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala. Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”

Share post:

More like this
Related