Isu pemberian dukungan bahwa nama Presiden RI Joko Widodo di catut atas dukungan Setya Novanto untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar membuat Jokowi marah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan (10/5), “Presiden sangat marah akibat dikatakan dalam mendukung salah satu calon keua umum Golkar. Jadi, hal tersebut sama sekali tidak benar.”
Ungkapan kemarahan Presiden Jokowi terkuak saat bertemu empat mata dengan Jusuf Kalla senin kemarin. Pada pertemuan tersebut Jokowi memberikan pesan bahwa dirinya tidak berpihak atau mengunggulkan siapapun dalam Munaslub Golkar. “Presiden meminta untuk disiarkan bahwa dirinya sama sekali tidak berpihak,” ungkap Jusuf Kalla.
Isu yang beredar sebelumnya melalui whatsapp yang menyebutkan Binsar Luhut Panjaitan mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung dalam pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub 15-17 Mei mendatang di Nusa Dua – Bali. Namun Luhut Binsar Panjaitan membantah akan hal tersebut.
Jusuf Kalla menambahkan, Jika luhut mendukung setya Novanto hak tersebut adalah hak pribadinya selama tidak membawa nama Presiden RI. Dirinya menegaskan pemerintah bersikap netral. “Saya minta kepada pejabat, siapa saja, apalagi di daerah, jangan mengembalikan posisi sama seperti Orde Baru, pejabat-pejabat itu perintah-perintah,” tutur Kalla.
Tidak mungkin Jokowi memberikan dukungan dalam pencalonan perebutan posisi Ketua Umum Golkar. Karena, Jokowi bukan anggota Partai Golkar. dilain sisi, Jokowi tidak mau mengembalikan cara orde baru dalam mendukung seseorang untuk menduduki posisi ketua umum Partai, apalagi dengan cara memerintahkan aparat, ungkap Kalla.