Susno Duadji Buka Suara Beking Kuat Mafia Pajak Rp 349 Triliun: Butuh Dukungan Netizen

Date:

Mantan Kasat Reskrim Polri Susno Duadji mengaku puas dengan satgas mafia pajak 349 miliar yang dibentuk Menko Polhukam Mahfudi MD.

Di mana Satgas Mafia Pajak senilai Rp 349 triliun itu melakukan tugas pendataan, pemantauan, dan kemudian membuat rekomendasi.

Orang-orang di belakang Satgas Mafia Pajak 349 Triliun tidak ditahan untuk tindakan positif seperti Yunus Husein yang dikenal sebagai orang pertama yang mendirikan PMATK. Susno Duadji sendiri mengaku pernah menjadi salah satu anak buahnya.

Susno meminta salah satu yang menarik adalah perdagangan emas batangan Rp 189 triliun yang ganjil. Dia mengatakan gugus tugas bisa melakukan penilaian.

“Tahukah Anda, pajak emas yang didapatnya (Satgas) itu besar. Bukan pajak yang kecil seperti kami,” kata Susno dalam obrolan virtual Crosscheck bertajuk “Waspadalah terhadap serangan balasan terhadap Satgas Mafia Pajak Rp349 triliun.” , Senin, 8 Mei 2023.

Susno kemudian merujuk pada seberapa tinggi pajak bisnis besar, seperti pajak pertambangan, perkebunan, perusahaan asing, bank asing, dan lain-lain.

“Tahu kan, pajaknya besar, bahkan triliunan,” kata Susno. Satgas Mafia Pajak membutuhkan dukungan dari Netizen.

Padahal, seperti yang diperdebatkan berbagai pihak, para ilmuwan tidak bisa mengungkap semua kebusukan. Ini berarti bahwa ini bukan masalah kurangnya pengetahuan atau pelatihan dari para peneliti.

Karena brigade pun dianggap mampu mengungkapnya. Masalahnya, bagaimanapun, adalah latar belakang yang kuat di balik itu semua. Karena sepublik apapun informasi yang didapat, selama latar belakangnya sangat kuat, para ilmuwan akan menghadapi kesulitan. “Masalahnya siapa di balik mafia pajak? Mungkin Kapolri, mungkin Menteri Kehakiman tidak berani,” kata Susno.

Karena itu Susno mengajak masyarakat untuk ikut memantau kasus ini dan mendukung langkah Yunus Husein dan kawan-kawan untuk mengungkapnya. Sebab untuk mengungkap kejanggalan kasus, kekuatan netizen sejauh ini paling ampuh.

“Pak Gubernur Lampung pun hampir pingsan, kan? Bisakah orang yang tidak bersalah dihukum? Pak Mahfud sendiri mengatakan, jika penyidik, jaksa, hakim dan pengacara bekerja sama, hal itu bisa dilakukan. Apa masalahnya dengan tidak bisa?”

Oleh karena itu, merupakan ide yang baik bagi satuan tugas penipuan pajak senilai R349 triliun untuk segera melaporkan setiap temuan aneh yang ditemukan selama penyelidikan. Karena nantinya netizen akan ikut mengawal, sehingga tidak ada yang berani ikut campur, meski dukungan mereka sangat kuat.

“Karena yang paling kuat di negara ini adalah kekuatan pengguna internet, suara rakyat. Kami berharap Pak Yunus buka sedikit nanti, misalnya ternyata perusahaan besar ini, namanya A, B, C, D pasti dicari netizen.”

Pendukung dan perusahaan nakal mungkin berani melawan institusi seperti penyelidik polisi dan jaksa karena mereka memiliki kekuatan, katanya. Tapi jika mereka berkelahi dengan netizen, mereka pasti tidak akan berani.

“Dan mungkin perusahaan-perusahaan besar dan yang ada di belakang mereka sekarang goyah. Kalau mau melawan netizen jangan berani-berani. Semakin ditentang, akan semakin banyak,” ujarnya.

Share post:

More like this
Related