Las Argon: Pengertian, Jenis Kawat Las, dan Harga

Date:

Las argon adalah proses pengelasan yang menggunakan gas argon sebagai gas pelindung. Gas argon digunakan untuk melindungi area pengelasan dari oksidasi dan kontaminasi dari udara. Proses ini biasanya digunakan untuk pengelasan logam non-ferrous seperti aluminium, stainless steel, dan tembaga.

Las argon, yang juga dikenal sebagai las TIG (tungsten inert gas) atau las GTAW (gas tungsten arc welding), menggunakan gas argon sebagai gas pelindung. Di Indonesia, las ini lebih umum disebut Las TIG.

Gas argon, sebagai jenis gas mulia, sangat cocok digunakan dalam las TIG karena sifatnya yang inert atau tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya. Keunggulan ini menjadikan gas argon sebagai pelindung ideal dalam proses pengelasan TIG.

Penggunaan mesin las argon atau mesin las listrik atau trafo las TIG membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi. Dibutuhkan latihan dan adaptasi yang cukup intensif karena tingkat kesulitannya melebihi mesin las listrik MMA (manual metal Arc) dan MIG (metal inert Gas) yang hanya menggunakan satu tangan.

Selain itu, ada beberapa aspek penting yang perlu dikuasai untuk menjaga kualitas pengelasan. Selain menguasai penggunaan mesin dengan baik dan stabil, pemilihan jenis elektroda tungsten juga menjadi faktor krusial. Setiap elektroda tungsten memiliki jenis dan material yang berbeda, sehingga perlu memperhatikan kesesuaian antara logam yang akan dilas dengan material elektroda tungsten yang digunakan.

Baca Juga : Pengertian Solder : Cara, jenis, Logam dan Proses Penyolderan dengan Flux

Kawat Las Argon

Jenis Kawat Las, dan Harga
Jenis Kawat Las Argon

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kawat las atau elektroda tungsten memiliki berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan materialnya. Untuk lebih memahami jenis-jenis elektroda tungsten yang digunakan dalam las argon, berikut adalah beberapa jenis yang tersedia di pasaran:

1. Elektroda Wolfram Murni (EWP) – Warna hijau

Elektroda Wolfram Murni (EWP) adalah jenis elektroda tungsten yang terbuat dari tungsten murni. Elektroda ini memiliki harga yang relatif lebih murah dan digunakan terutama untuk pengelasan aluminium dan magnesium dalam pengelasan TIG.

2. Elektroda Wolfram Cerium (EWCe) – Warna abu-abu

Elektroda Wolfram Cerium adalah elektroda tungsten yang mengandung sekitar 2% cerium. Elektroda ini dapat digunakan dengan baik untuk pengelasan baja, stainless steel, nikel, titanium, dan tembaga. Dapat mengelas pada intensitas yang rendah dengan arus yang kontinu.

3. Elektroda Wolfram Cerium Oksida (EWCeO2) – Warna oranye

Elektroda Wolfram Cerium Oksida (EWCeO2) adalah elektroda tungsten dengan campuran cerium sekitar 2% dan memiliki warna yang mirip dengan elektroda tungsten cerium. Keunggulan elektroda ini termasuk tingkat ketahanan terhadap panas dan tidak memiliki bahaya radiasi.

4. Elektroda Wolfram Lantanum Oksida (EWLa) – Warna hitam

Elektroda Wolfram Lantanum Oksida (EWLa) adalah elektroda tungsten yang mengandung lantanum dengan kadar 1% untuk warna hitam, 1,5% untuk warna emas, dan 2% untuk warna biru. Elektroda ini dapat digunakan dalam pengelasan baik dengan arus AC maupun DC untuk berbagai jenis logam seperti besi, baja, stainless steel, nikel, titanium, tembaga, aluminium, dan magnesium.

5. Elektroda Wolfram Zirconium Oksida (EWZr) – Warna coklat dan putih

Elektroda Wolfram Zirconium Oksida (EWZr) adalah elektroda tungsten yang mengandung zirkonium sekitar 0,3%. Campuran zirkonium digunakan untuk meningkatkan titik lebur elektroda, sehingga elektroda ini dapat menahan arus AC yang relatif tinggi. Biasanya digunakan untuk pengelasan aluminium dan magnesium.

6. Elektroda Wolfram Thorium Oksida (EWTh) – Warna merah dan kuning

Elektroda Wolfram Thorium Oksida (EWTh) adalah elektroda tungsten yang dicampur dengan thorium sekitar 2% untuk warna merah dan 1% untuk warna kuning. Jenis tungsten ini digunakan untuk pengelasan dengan arus DC pada bahan seperti baja karbon, stainless steel, paduan nikel, dan titanium. Perlu diperhatikan bahwa elektroda ini memiliki bahaya radiasi.

Jenis-jenis elektroda tungsten tersebut memiliki kegunaan dan karakteristik yang ber

beda, dan pemilihan yang tepat tergantung pada jenis logam yang akan dilas dan kondisi pengelasan yang diinginkan.

Keunggulan

Las argon umumnya digunakan untuk pengelasan logam non-ferrous, termasuk aluminium, stainless steel, dan tembaga. Penggunaan las argon pada logam-logam ini memiliki beberapa keunggulan.

Keunggulan penggunaan las argon pada logam non-ferrous, seperti aluminium, meliputi:

1. Kekuatan dan Ketahanan: Las argon menghasilkan pengelasan dengan kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap tekanan, termal, dan korosi.

2. Hasil Akhir yang Bersih: Proses pengelasan argon memberikan hasil akhir yang bersih dan rapi, dengan kekurangan cacat seperti porositas dan retakan.

3. Pengurangan Risiko Kegagalan Struktural: Las argon mengurangi risiko kegagalan struktural karena pengelasan dilakukan dengan presisi yang tinggi, menjaga integritas logam dan kekuatan strukturalnya.

Contoh penggunaan las argon dalam industri meliputi:

1. Pembuatan Pesawat Terbang: Las argon digunakan dalam pembuatan pesawat terbang untuk mengelas komponen logam seperti sayap, badan pesawat, dan mesin, yang memerlukan kualitas pengelasan yang tinggi dan kekuatan struktural yang baik.

2. Peralatan Medis: Las argon digunakan dalam pembuatan peralatan medis seperti alat endoskopi, instrumen bedah, dan implant logam, yang memerlukan presisi tinggi dan ketahanan terhadap lingkungan korosif.

3. Industri Otomotif: Las argon digunakan dalam industri otomotif untuk mengelas komponen logam seperti knalpot, rangka mobil, dan bagian mesin, yang membutuhkan pengelasan yang kuat, tahan terhadap getaran, dan kualitas yang tinggi.

Secara keseluruhan, pengertian las argon adalah proses pengelasan menggunakan gas argon sebagai gas pelindung. Penggunaan las argon pada logam non-ferrous seperti aluminium, stainless steel, dan tembaga memberikan keuntungan berupa kekuatan dan ketahanan pengelasan yang tinggi, hasil akhir yang bersih, serta mengurangi risiko kegagalan struktural.

Harga Las Argon

Berikut adalah beberapa contoh mesin las argon yang umumnya tersedia di pasaran, beserta perkiraan harga dan spesifikasinya:

1. Krisbow TIG 180A Inverter Welding Machine

   – Harga: Sekitar Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000

   – Spesifikasi:

     – Daya Masukan: 220V

     – Rentang Arus: 10A – 180A

     – Duty Cycle: 60% pada 160A

     – Proses Pengelasan: TIG (GTAW)

     – Dilengkapi dengan fitur pengaturan arus, kontrol pulsasi, dan memori pengaturan

2. Lincoln Electric Square Wave TIG 200 Welding Machine

   – Harga: Sekitar Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000

   – Spesifikasi:

     – Daya Masukan: 220V

     – Rentang Arus: 10A – 200A

     – Duty Cycle: 40% pada 150A

     – Proses Pengelasan: TIG (GTAW)

     – Dilengkapi dengan fitur pengaturan tingkat amper, kontrol pulsasi, dan pengaturan waktu penghidupan dan pendinginan

3. Inverter TIG 200A Welding Machine

   – Harga: Sekitar Rp 2.500.000 – Rp 4.000.000

   – Spesifikasi:

     – Daya Masukan: 220V

     – Rentang Arus: 10A – 200A

     – Duty Cycle: 60% pada 170A

     – Proses Pengelasan: TIG (GTAW)

     – Dilengkapi dengan fitur pengaturan arus, kontrol pulsasi, dan memori pengaturan

Disclaimer: Harga mesin las argon dapat berbeda-beda tergantung pada merek, model, dan fitur yang disertakan. Harga yang disebutkan di atas hanya perkiraan dan dapat berubah seiring waktu dan tempat. Sebaiknya menghubungi toko atau distributor las terdekat untuk mendapatkan informasi terkini mengenai harga dan spesifikasi mesin las argon yang tersedia di Indonesia.

Share post:

More like this
Related