Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan awal tentang kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan pada tanggal 27-28 Juni 2023.
Peringatan ini disebabkan oleh pola angin yang umumnya bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin antara 5 hingga 20 knot di wilayah Indonesia bagian utara. Hal ini diungkapkan oleh Akhmad Taufan Maulana, Koordinator Bidang Humas BMKG di Jakarta pada hari Selasa (27/6/2023).
Di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan antara 4 hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Jayapura-Sarmi, perairan selatan Banten, dan Selat Sunda.
Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya gelombang dengan tinggi antara 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kepulauan Simeulue dan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sabu, perairan selatan Pulau Rote-Kupang, perairan selatan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian tengah dan barat, perairan utara Sorong dan Papua Barat, perairan Merauke, Samudra Pasifik Utara Papua-Biak.
Gelombang dengan ketinggian di atas 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue-Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-Bali, Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan Bali-NTB-NTT, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Jayapura-Sarmi, perairan timur Biak, dan Samudra Pasifik Utara Jayapura.
Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang tinggi terhadap keselamatan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan dan kapal kargo berukuran besar.
