Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan peningkatan aktivitas seismik di Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid pada tanggal 17 Januari 2024, pemantauan gempa bumi mencatat peningkatan yang signifikan pada 16 Januari 2024.
Pada hari tersebut, tercatat sebanyak 396 gempa bumi di Gunung Lewotobi Laki-laki, hampir dua kali lipat dari aktivitas sehari sebelumnya. Badan Geologi mencatat berbagai jenis gempa bumi, termasuk gempa awan panas guguran, gempa letusan, gempa guguran, gempa frekuensi rendah, gempa tremor, dan gempa vulkanik dalam.
Data kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada gempa frekuensi rendah, mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan dengan intensitas yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan potensi guguran lava, awan panas, dan erupsi gunung. Gempa tremor harmonik juga menunjukkan peningkatan pembentukan gas alam dalam konduit magma, meningkatkan potensi eksplosivitas erupsi.
Selain peningkatan aktivitas gempa, pada 16 Januari 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki meletus dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter dan memuntahkan lava pijar sejauh 2 kilometer dari pusat erupsi. Akibat peningkatan risiko erupsi, Badan Geologi mengumumkan perluasan jarak rekomendasi untuk keamanan masyarakat. Jarak tersebut diperluas menjadi radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 6 kilometer pada arah utara hingga timur laut.
Sejak 9 Januari 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki telah berada pada level IV atau awas, tingkat tertinggi yang mengindikasikan ancaman erupsi atau letusan terhadap pemukiman di sekitar gunung api tersebut. Gunung ini, dengan dua puncaknya, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan, terus dimonitor oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari pos pengamatan di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
