Arti Sejati Sahabat: Memahami, Mendukung, dan Membina Persahabatan

Date:

Memiliki sahabat memang menyenangkan. Ada tempat berbagi, ada yang menemani dalam kondisi apapun. Selain senang saat kamu bahagia, dan menawarkan sandaran saat kamu sedih, sahabat pun menawarkan beragam rasa kehidupan. Tak luput juga sebuah persahabatan mempunyai masalah. Ada juga beberapa aturan persahabatan yang mesti kamu taati. Sebelumnya, coba kenali dulu peran sahabat dalam hidupmu, yuk!

Sahabat

Siapa saja yang dapat disebut sahabat? Sahabat adalah yang memaklumi dan kamu pun sama.

Siapa saja pasti punya sifat buruk, tak terkecuali kamu. Sahabat tentu memaklumi segala sifat burukmu itu. Tentu, kamu pun harus seperti dia, memaklumi segala buruknya dan yang terpenting, bagaimana kalian bisa saling mendukung satu sama lain demi memperbaiki sifat dan keburukan-keburukan tersebut. Manis memang, kalau kalian bisa saling menerima apa adanya. Tapi, menjadi lebih baik bersama-sama tentu lebih indah.

Sahabat adalah yang setia dan berat untuk pergi

Dia tahu semua kesulitan yang kamu hadapi. Dia paham, dan dia tidak tega bila harus pergi meninggalkanmu menghadapi segalanya sendirian. Meski tidak bisa banyak membantu, tapi sahabat adalah dia yang selalu bersedia mendengarmu. Jika memang dia harus pergi, percayalah kecemasan dalam hatinya membuatnya bersedia untuk terus memantaumu dari jauh. Sahabat, dia adalah jiwa keduamu.

Sahabat adalah yang mampu memarahi saat kamu salah

Jangan keburu marah kalau ternyata sahabat tidak membelamu. Ada kalanya kamu memang salah. Dan sebagai seorang yang menyayangimu, sahabat selalu ingin kamu bangkit dari kesalahanmu. Saat dia tidak sungkan untuk memarahimu, itu sebenarnya salah satu wujud rasa sayangnya agar kamu tidak mengulang kesalahan yang sama.

Apa saja aturan dalam sebuah persahabatan?

Harus saling percaya dan jaga kepercayaan

Jangan menghianati bila dia sudah sangat percaya menceritakan segalanya padamu. Bukan sekadar menjaga rahasia, kepercayaan pun berlaku ketika mungkin saja ada yang bermaksud merusak persahabatan kalian. Percaya, kamu menyayanginya dan dia pun sama. Jangan goyah oleh desas-desus adu domba. Sahabat, tidak ingin nama sahabat lainnya buruk di mata orang lain.

Baca Juga: Tanda untuk Mengenali Sahabat yang Belum Bisa Dipercaya

Ada batasan

Kamu tidak selalu bisa mencampuri urusan pribadinya. Menjaga privasinya harus kamu prioritaskan. Saat ingin curhat, pikirkan waktu terbaik. Jangan sampai mengganggu tidurnya, keluhanmu pun tidak semuanya harus tertumpah padanya. Sebaiknya tidak bergantung padanya. Mandirilah.

Masalah apa yang sering terjadi?

Terpisah ruang dan waktu

Tidak selamanya kalian bisa berada dalam ruang dan waktu yang sama. Demi pengembangan hidup dan karena kesibukan kalian bisa saja jarang bersama lagi. Jarang bertemu dan komunikasi bisa menjadi salah satu pemicu retaknya persahabatan. Terpenting, jangan meremehkan sebentuk perhatian. Tanyakan kabar sekali sehari pun cukup. Tahu, berapa banyak mereka terjerumus ke hal-hal negatif karena merasa sendirian? Jangan sampai ada yang merasa kesepian. Sisakan waktu untuk mendengar dan bercerita padanya.

Bertengkar

Dua kepala menjadi satu jelas tidak mudah. Perbedaan pendapat bukan jarang terjadi. Salah paham, bisa hadir kapan saja. Ini wajar. Dan keegoisan bisa memperparah segalanya. Misal, tidak ingin mendengar penjelasan darinya atau tidak ingin berbaikan setelah bertengkar. Jangan egois. Yang kesal dan sedih saat bertengkar bukan kamu saja, dia pun sama.

Terpenting adalah, kamu dan sahabatmu memiliki komitmen untuk saling menjaga satu sama lain, saling membutuhkan dan menyayangi. Komitmen pun terkadang tidak perlu terucap. Cukup sadar saja bahwa kamu sangat menyayanginya dan dia pun sama. Persahabatan yang kekal tidak perlu status dan segala macam yang mengikat. Cukup hati kalian saling bertaut, maka sahabat tercipta dari perasaan kalian masing-masing, sebenarnya.

Share post:

More like this
Related