Tanda untuk Mengenali Sahabat yang Belum Bisa Dipercaya

Date:

Curhat menjadi kebiasaan yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sehari-hari. Contohnya saja ketika kamu senang ngumbar di status whatsapp ataupun storygram. Nah itu sudah termasuk curhat bukan? Jangan salah memilih curhat dengan sahabat yang belum bisa dipercaya.

Bukan hanya kepada orang saja, curhat ke sosial media bisa saja memberikan arti bahwa kamu butuh perhatian. Ternyata cara ini bisa menarik seseorang untuk datang. Tak jarang banyak teman yang menjadi sahabat karena berkenalan secara online. 

Tidak ada salahnya memang. Namun kamu harus memerhatikan apakah mereka dapat dipercaya? Apa mereka mempunyai sifat care kepadamu? Jika pun begitu, belum tentu mereka bisa dipercaya. Nah berikut ini tanda untuk mengenali sahabat yang belum bisa dipercaya. 

Sering Keceplosan 

Orang yang ceplas ceplos pasti sudah sering kamu temui. Orang yang terkesan “apa adanya” ini justru bisa memberikan dampak kurang baik jika dijadikan teman curhat. Hal ini didorong karena ia cenderung tidak berpikir dahulu sebelum berbicara. 

Contohnya saja ketika sedang bercakap-cakap, dirinya malah menceritakan orang lain. Yang diceritakan bukan kebaikan, melainkan keluh kesah atau curhatan orang tersebut. Kamu bisa menilai dalam kondisi ini ia pun secara tidak sengaja membicarakan curhatan orang lain. 

Bukan hal yang tidak mungkin juga ini terjadi padamu. Coba bayangkan dengan karakter dan contoh nyata seperti ini, urusan pribadimu secara tidak sengaja diceritakan kepada orang lain. Tentu kamu tidak ingin itu terjadi bukan? 

Baca Juga: Mengenali Ciri-Ciri Teman Toxic dan Langkah-Langkah Menghadapinya

Drama Queen 

Suatu informasi tidak mungkin diterima sepenuhnya sama persis dari penyampai awal sampai dengan penerima akhir. Dalam lika liku perjalanan informasi tersebut pasti sudah mendapat bumbu dari masing-masing penyalur. Artinya, informasi tersebut tidak pernah murni. 

Bisa ditambahi, bisa dikurangi. Nah inilah yang berbahaya. Ada karakter orang yang sering melebih-lebihkan sebuah cerita. Biasanya ia menambahkan opini pribadi agar cerita tersebut nampak dramatis. 

Orang seperti inilah yang perlu diperhatikan ketika mengenali sahabat yang belum bisa dipercaya. Sangat berbahaya jika apa yang sebenarnya terjadi malah disetting sebaliknya oleh orang dengan tipe seperti ini. 

Baca Juga: Gaslighting: Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Sahabat yang Belum Bisa Dipercaya Biasanya Sering Berbohong 

Orang jujur selalu menang, sedangkan seorang pendusta akan selalu berusaha menutupi kebohongannya. Waduh bahaya sekali ketika kita curhat dengan orang yang sering berbohong. Tidak dapat membayangkan seperti apa jadinya cerita kita ketika diceritakan padanya. 

Saat sekali berbohong, orang ini akan meneruskan kebohongan itu. Bahkan kepada dirimu sendiri sebagai awal mula cerita berlaku. Satu kebohongan akan selalu diiringi dengan kebohongan lainnya. 

Jika punya teman dengan karakter seperti ini, sebaiknya kamu menerapkan uji analisis. Cobalah ceritakan suatu kejadian dan ujilah tanggapan dan kaitkan dengan kejadian dirinya sendiri. Saat berbohong, ia akan salah tingkah dan bereaksi dengan tanpa pertimbangan. 

Sahabat yang Belum Bisa dipercaya Biasanya Oversharing 

Pernahkah kamu memiliki teman yang menceritakan seluruh hal pribadinya kepadamu atau orang lain? Meskipun sangat jarang ditemui, seorang teman seperti ini nyatanya ada. Apalagi ketika ia telah menjadi sahabat, bisa saja semua diomongkan. 

Kondisi seperti ini termasuk oversharing. Jika diartikan, oversharing merupakan sharing secara berlebihan. Secara wajar kita tidak mungkin menceritakan semua hal kepada satu orang. Bahkan pasangan pun masih ada sedikit hal pribadi yang tidak diketahui pasangannya sendiri. 

Apalagi jika hanya sahabat, seharusnya tidak sampai mengenal terlalu dalam. Orang seperti ini bisa dikategorikan sebagai sahabat yang belum bisa dipercaya. Sebab, karakternya yang mengungkapkan semua hal bisa berbahaya bagi ceritamu. 

Menceritakan hal pribadi kepada orang lain 

Nah ini sudah pasti bahaya. Orang yang suka membicarakan orang lain cenderung tidak berpikir panjang atas dampak tersebut. Sangat banyak orang yang senang bergosip. Topik pembicaraannya pun mengandung hal-hal yang tidak disenangi orang lain. 

Sangat tidak dianjurkan bercerita kepada orang seperti ini. Sekalipun dapat menyimpan rahasia, tipe bergosip bisa kapan saja mengaitkan ceritamu dan membeberkan kepada khalayak. Tentu kamu tidak ingin hal tersebut terjadi bukan? 

Untuk menilai orang seperti ini, kamu bisa memerhatikan kegiatan dan karakternya. Hindarilah perkumpulan orang-orang yang senang bergosip. 

Sulit mengendalikan emosi 

Karakter labil sering ditemui pada anak remaja. Pada masa ini dikaitkan dengan masa pencarian jati diri. Namun, beranjak dewasa semestinya kita sudah mampu mengendalikan emosi ini. Faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi psikis seseorang. 

Orang yang sedang terpuruk akan mudah tersinggung ketika mendengar cerita sesuatu hal. Sebaliknya, orang yang sedang bahagia bisa jadi melebih-lebihkan ceritamu. Kedua ekspresi yang berlebihan tersebut sangat tidak baik. 

Mereka yang kesulitan mengendalikan emosinya sendiri kurang pantas menjadi tempat curhat. Meskipun kamu datang hanya untuk didengarkan, orang dengan kondisi seperti ini bisa saja tersulut dengan ceritamu. 

Dampaknya, seketika ia melakukan tindakan tak terduga yang mungkin membuatmu kesal. Oleh karena itu, ketika ia sedang dalam kondisi sulit mengatur emosinya sendiri, menjauhlah darinya.  

Waktu ini bisa kamu gunakan juga untuk menenangkan diri. Siapa tahu sampai teman curhat itu kembali, kamu malah sudah membaik. Bukanlah terdengar menjadi sebuah hal baik? 

Saat seseorang telah nyaman menjadikan orang lain sebagai teman curhat, saat inilah kamu perlu menganalisis kembali. Apakah orang tersebut merupakan kepercayaan atau justru sahabat yang belum bisa dipercaya. 

Apalagi jika kalian baru saja kenal. Jangan sembarangan memberikan informasi pribadimu kepadanya. Kita memang diajarkan untuk tidak pilah pilih teman, tetapi untuk memiliki relasi yang baik, kamu harus memilih. 

Share post:

More like this
Related