Panduan Budidaya Belut dan Tips Sukses

Date:

Peminat akan kebutuhan belut nampaknya tidak pernah surut, meskipun jumlah peternak belut terus bertambah, mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu, budidaya belut masih memiliki potensi yang besar. Meski secara klasifikasi termasuk dalam kelompok ikan, belut memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis ikan lainnya. Belut biasanya hidup di dalam lumpur dengan sedikit air. Ini karena belut memiliki dua sistem pernafasan yang memungkinkannya untuk hidup di lingkungan lumpur.

Habitat alami belut biasanya ditemukan di rawa dan sawah. Namun, di sawah, keberadaan belut semakin jarang karena habitatnya telah rusak akibat penggunaan pupuk pestisida dan kimia yang berlebihan.

Seperti dalam budidaya ikan pada umumnya, budidaya belut terbagi menjadi dua tahap: pembibitan dan pembesaran untuk konsumsi. Proses budidaya belut bisa dilakukan dengan menggunakan kolam semen atau menggunakan drum bekas sebagai alternatif. Meskipun media budidaya berbeda, proses budidaya belut secara umum tetap sama.

Baca Juga: Budidaya Ikan Lele, Hal Dasar Yang Harus Diketahui

Berikut ini adalah panduan umum tentang cara budidaya belut dalam drum:

1. Menyiapkan Kolam Budidaya Belut

Panduan Budidaya Belut dalam drum dan Tips Sukses

Metode budidaya belut dengan menggunakan drum termasuk dalam kategori semi permanen. Selain drum, Anda juga dapat menggunakan tong, kontainer plastik, atau kolam terpal. Jika Anda serius ingin memulai budidaya belut, disarankan menggunakan kolam semen atau tanah (yang permanen).

Penyiapan kolam budidaya belut dengan drum bekas tidak sulit. Berikut langkah-langkahnya:

  • Bersihkan drum hingga benar-benar bersih, terutama bagian dalamnya.
  • Buat lubang memanjang di dalam drum.
  • Letakkan drum di atas tanah yang datar dan berikan penyangga di sisi kanan dan kiri agar drum tidak bergeser.
  • Jangan lupa untuk membuat saluran pembuangan di bagian bawah drum.
  • Terakhir, sediakan peneduh agar belut tidak terkena sinar matahari langsung.

2. Media Tumbuh untuk Ternak Belut

Media tumbuh belut adalah salah satu faktor kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Komposisi media tumbuh ini akan memengaruhi pertumbuhan belut selain faktor pakan. Untuk kolam yang menggunakan drum bekas, media tumbuh dapat terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Berikut adalah tips membuat media tumbuh belut untuk kolam drum bekas:

  • Letakkan lapisan jerami setebal 50 cm di dasar drum.
  • Siram jerami dengan mikroorganisme stater dengan komposisi 1 liter per drum.
  • Tambahkan lapisan kompos setebal 5 cm atau gunakan pupuk kandang atau tanah humus.
  • Terakhir, tambahkan lapisan lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP sebanyak 5 kg dengan tinggi 25 cm.
  • Masukkan air bersih ke dalam drum hingga setinggi 15 cm dan biarkan selama 2 minggu untuk mengalami proses fermentasi sebelum memasukkan belut.

3. Pemilihan Bibit Belut

Setelah kolam drum dan media tumbuh siap, saatnya untuk memasukkan bibit belut. Pilih bibit belut yang memenuhi kriteria berikut untuk mendapatkan hasil budidaya yang sukses:

  • Pilih bibit belut yang memiliki ukuran seragam untuk menghasilkan panen yang seragam pula dan mencegah risiko kanibalisme.
  • Pastikan bibit belut memiliki gerakan yang aktif dan lincah, tidak lemas.
  • Bibit belut tidak boleh cacat atau luka fisik.
  • Pastikan bibit bebas dari penyakit.
  • Ukuran bibit belut sekitar 10-12 cm.

4. Pemberian Pakan Belut

Pemberian pakan yang memadai sangat penting untuk mencegah terjadinya kanibalisme dalam budidaya belut. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan berat populasi belut. Pemberian pakan yang aman adalah sekitar 5-20% dari berat tubuh belut per hari.

Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari karena belut cenderung mencari makanan pada sore dan malam hari. Jenis pakan yang dapat diberikan antara lain cacing, kecebong, ikan kecil, serta keong mas dan bekicot yang telah dicacah menjadi potongan kecil.

5. Panen Belut

Dalam satu drum, Anda dapat memasukkan bibit belut sekitar 2 kg dengan ukuran bibit 10-12 cm. Belut dapat dipanen setelah 3-4 bulan. Harga bibit belut dengan panjang sekitar 6-11 cm di pasaran berkisar Rp.55.000 per kg (isi 75-110 ekor per kg), sementara harga jual belut konsumsi adalah Rp.32.000 per kg (isi 3-5 ekor per kg).

Demikianlah langkah-langkah dalam melakukan budidaya atau ternak pembesaran belut dengan menggunakan tong atau drum plastik bekas. Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam memulai budidaya belut yang sukses.

Share post:

More like this
Related