Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, telah menjalin kontak dengan pengacara terkenal, Hotman Paris, terkait rencana program bernama Hotline Paris. Program ini ditujukan untuk memberikan layanan pengacara secara cuma-cuma kepada masyarakat yang menghadapi situasi persekusi dan isu-isu intoleran jika Anies terpilih dalam Pilpres 2024. Apa yang dibahas dalam percakapan mereka?
Pada debat capres pertama di gedung KPU, Jakarta Pusat, Anies telah menjanjikan program Hotline Paris sebagai upaya untuk memberikan layanan pengacara secara gratis kepada individu yang mengalami persekusi atau terlibat dalam isu-isu intoleran, jika terpilih nanti. Anies menekankan bahwa setiap pelanggaran hukum harus ditindak, tidak peduli siapa pelakunya, kapan, atau di mana kejadian tersebut terjadi. Menurutnya, ini penting karena pelanggaran yang tidak dihukum bisa menyebar dan dianggap sebagai sesuatu yang benar.
Baca Juga: Anies Baswedan Mengusulkan Hukuman Berat untuk Koruptor
Anies menggarisbawahi dua langkah utama dalam rencananya. Pertama, menegakkan aturan dan hukum setiap kali terjadi pelanggaran. Kedua, memperkuat komunikasi dengan semua pihak terkait untuk menjaga kerukunan. Baginya, negara harus menjadi mediator yang adil dan tidak boleh bersikap merugikan terhadap elemen mana pun dalam masyarakat.
Dalam pembicaraannya, Anies menekankan bahwa negara seharusnya mengatur perilaku daripada pikiran atau perasaan. Ia berkomitmen untuk menegakkan hal tersebut, dengan menindak jika ada pelanggaran hukum yang terjadi.
Anies juga menyuarakan kebutuhan akan akses bantuan hukum bagi masyarakat yang seringkali tidak tahu di mana melaporkan masalah yang mereka hadapi. Dia merencanakan pembuatan program online yang disebut Hotline Paris untuk memberikan layanan pengacara gratis kepada mereka yang membutuhkan. Program ini akan memungkinkan warga untuk meminta bantuan negara dalam mendapatkan pendampingan hukum dari pengacara yang disediakan.
