Pengertian Hamil Anggur, Gejala, Diagnosa, dan Penanganan

Date:

Hamil anggur adalah istilah medis yang mengacu pada keadaan abnormal di mana terjadi pertumbuhan jaringan trofoblas setelah pembuahan telur, tetapi tanpa adanya embrio yang berkembang. Kondisi ini juga dikenal sebagai “mola hidatidosa” atau “kehamilan mola”. Dalam hamil anggur, sel-sel trofoblas (sel yang biasanya akan membentuk plasenta) tumbuh secara tidak terkendali, yang dapat mengakibatkan gejala seperti pendarahan vagina, kenaikan kadar hormon hCG (hormon kehamilan), dan perubahan ukuran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan yang sebenarnya.

Kehamilan anggur biasanya tidak berkembang menjadi janin yang normal dan sehat, dan perlu diobati dengan cermat untuk mencegah komplikasi serius. Pengobatan biasanya melibatkan pengosongan rahim dengan metode tertentu. Setelah pengosongan berhasil, pasien akan dipantau untuk memastikan bahwa pertumbuhan jaringan trofoblas tidak berlanjut.

Baca Juga: Asam Folat Untuk Ibu Hamil (Promil)

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan selama kehamilan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

JENIS HAMIL ANGGUR

  1. Complete Mole (Hamil Anggur Penuh) : Hal ini disebabkan karena sel telur yang tidak mengandung inti (nukleus) dibuahi oleh sel sperma. Kemudian sel sperma tersebut berkembang sendirian tanpa disertai dengan nukleus yang pada akhirnya berkembang menjadi benjolan-benjolan seperti buah anggur.
  2. Partial Mole (Hamil Anggur Sebagian) : Kejadian ini terjadi karena sel telur dibuahi oleh 2 buah sperma secara bersamaan. Hal tersebut menyebabkan perkembangan jaringan sel menjadi tidak normal dan jaringan embrio cenderung menjadi cacat parah. Plasenta yang kemudian tumbuh menjadi kehamilan molar.

Dari kedua jenis Mole diatas, kehamilan penuh lebih berisiko tumbuh menjadi tumor dibandingkan dengan kehamilan sebagian.

GEJALA HAMIL ANGGUR

Pada awalnya dirasakan sama seperti kehamilan normal. Namun setelah selang beberapa waktu muncul beberapa gejala atau ciri ciri yang harus dicurigai, seperti :

  • Terjadi pendarahan pada vagina, khususnya pada tri mester pertama
  • Pembesaran pada perut melebihi dari usia kehamilan
  • Tidak merasakan gerakan janin, karena memang tidak ada janin didalamnya
  • Mengalami Mual dan Muntah Berat
  • Terjadi gejala hipertidorisme (pada sekitar 10% kasus), seperti : tangan gemetar, tidak tahan panas, gelisah dan cemas, denyut jantung cepat, penurunan berat badan secara drastis tanpa diketahuin penyebabnya.
  • Gejala-gejala pre-eklamasi yaitu terjadinya tekanan darah tinggi dan pembengkakan pada tungkai pergelangan kaki.

CARA MENDIAGNOSA

Hamil Anggur, Gejala, Diagnosa, dan Penanganan
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
  1. Lakukan USG, biasanya pemeriksaan USG rutin dilakukan pada saat memeriksakan kandungan ke dokter.
  2. Patologi Anatomi, pemeriksaan ini dilakukan secara mikroskopis apakah adanya cairan gelembung mirip anggur atau tidak.
  3. Rontgen, Hal ini dilakukan dengan cara di rontgen, apabila kemudian hasilnya tidak terlihat tulang janin, maka bisa dipastikan itu adalah kehamilan anggur.
  4. Pemeriksaan Hormon HCG didalam darah dan air seni

PENANGANAN HAMIL ANGGUR

Mola hidatidosa harus dibuang secara keseleruhun sampai bersih dengan cara di kuret. Kemudian periksa kembali melalui USG atau cek hormon HCG apakah seluruh Mola hidatidosa tersebut sudah terangkat semua. Kemudian rentang waktu 6 bulan – 1 tahun bisa diperiksakan kembali dengan mengukur kadar HCG, apakah jaringan mola masih ada yang tersisa.

Baca Juga: Vitamin Ibu Hamil dan Suplemen

Untuk wanita yang pernah mengalami pengobatan pada Mola hidatidosa ini lebih untuk tidak hamil terlebih dahulu pada rentang waktu 1 tahun, karena akan sulit untuk mengukur kadar HCG pada saat kehamilan. Pada beberapa kasus sekitar 2-3 % mola berkembang menjadi tumor ganas. Apabila kasus ini terjadi, penderita harus mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Share post:

More like this
Related