OCD Ekstrem: Penyebab dan Gejala

Date:

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kesehatan mental yang mengakibatkan penderitanya merasa harus melakukan sesuatu secara berulang alias obsesif. Jika tak dilakukan, penderita OCD ekstrem ini akan merasa cemas atau takut bahkan tak sadarkan diri.

PENYEBAB OCD

Belum diketahui dengan pasti apa penyebab OCD, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang OCD, yakni:

  1. Mengidap gangguan kesehatan mental.
  2. Mempunyai keluarga dengan riwayat OCD.
  3. Pernah mengalami peristiwa tak menyenangkan.

Orang yang menderita OCD biasanya bisa diketahui mulai dari mereka berusia 5-10 tahun, namun beberapa orang baru menyadarinya ketika mereka busia 19 atau 20 tahun.

GEJALA OCD EKSTREM

OCD Ekstrem: Penyebab dan Gejala

Gejala OCD Ekstrem diawali dengan gangguan pikiran yang menyebabkan rasa cemas dan takut terus menerus. Secara sadar maupun tak saadar melakukan aktivitas secara berulang untuk menghilangkan kecemasan dan ketakutan yang tiba-tiba muncul. Contoh orang yang menderita OCD terkait dengan anggota tubuhnya biasanya menunjukkan gejala:

  1. Sering mengedipkan mata melebihi orang normal.
  2. Mengubah ekspresi wajah secara tiba-tiba menjadi muram dan kerap mengerutkan wajah.
  3. Suka menyentuh hidungnya secara terus menerus.
  4. Mengulang suara batuk maupun suara daham.
  5. Menggelengkan kepala secara terus menerus dalam beberapa saat.

Sementara itu, gejala OCD ekstrem yang terkait dengan mental adalah:

  1. Tidak bisa membiarkan sesuatu yang tak sesuai dengan urutannya, ukuran atau warna.
  2. Takut dengan keramaian.
  3. Mengulangi aktifitas yang telah dilakukannya.
  4. Selalu tampil rapi dan tidak bisa melihat sesuatu yang tidak rapi.

Itulah beberapa informasi mulai dari pengertian, penyebab hingga gejala OCD ekstrem yang perlu diketahui.

Kenapa orang bisa menderita OCD?

Penyebab pasti OCD belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya OCD antara lain adanya keturunan, perubahan kimia dalam otak, serta pengaruh lingkungan dan pengalaman hidup. Stres juga dapat memperburuk gejala OCD pada individu yang rentan.

OCD itu seperti apa?

Kompulsi dalam OCD dapat berupa perilaku fisik, seperti mencuci tangan berulang kali, memeriksa pintu berkali-kali, atau mengatur barang-barang dengan rapi secara berlebihan. Kompulsi juga bisa berupa tindakan mental, seperti menghitung, mengulang kata-kata tertentu secara berulang, atau berdoa berulang-ulang.

Share post:

More like this
Related