Pneumonia Pada Anak: Gejala dan Penyebab

Date:

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan karena infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit, hingga mengakibatkan kantung udara dalam paru (alveolus) meradang dan membesar.

Penyakit batuk dan pilek sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada bayi.

Namun sebagai orang yang memiliki bayi harus dapat menilai penyakit batuk dan pilek seperti apa yang berakibat fatal, karena tidak semua penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Sesungguhnya tidak sulit untuk membedakan keduanya apabila Anda mengikuti metode berikut ini.

  • Apabila bayi Anda batuk dan pilek, sebaiknya jangan terlalu panik dan jangan juga meremehkan atau mengabaikannya begitu saja. Jaga sikap Anda agar tetap tenang dan waspada.
  • Bila sudah tenang, kemudian tenangkan juga bayi Anda agar mudah untuk diperiksa.
  • Jika bayi sudah mulai tenang, bukalah pakaiannya sehingga akan tampak jelas bagian dada dan perutnya untuk memudahkan pemeriksaan. Bayi dapat diletakkan di pangkuan Anda, ditempat tidur, atau tempat lain yang alasnya empuk agar bayi merasa aman.
  • Perhatikan secara teliti apakah bayi bernapas cepat atau lambat ? Anda dapat mengetahuinya dengan menghitung frekuensi napasnya selama satu menit penuh. Gunakan pengatur waktu atau jam untuk mendapatkan waktu yang tepat. Apabila Anda tetap mengalami kesulitan untuk melakukannya, mintalah pertolongan pada orang terdekat untuk melakukan penghitungan  waktu selama satu menit. Bila Anda ragu terhadap perhitungan tersebut, maka perhatikan pergerakan napas pada bagian dada dan perutnya. Sekali lagi hitung penuh selama satu menit. Apabila dalam kenyataannya Anda masih ragu, ulangi hal serupa sampai Anda merasa yakin akan waktunya. Mengingat frekuensi napas bayi pada umumnya berbeda-beda, Anda dapat menentukan kecepatan nafasnya berdasarkan golongan umur, yaitu sebagai berikut : 2 bulan – 1 tahun = 50 kali permenit atau lebih dan 1 – 5 tahun : 40 kali permenit atau lebih.
  • Apabila di temukan bayi bernapas dengan cepat, maka kemungkinan besar bayi terserang Pneumonia. Dalam hal ini bayi harus segera di bawa ke dokter untuk penanganan yang lebih serius. Apabila ditemukan pada bayi yang semula napas cepat kemudian berubah menjadi lambat dapat dikarenakan bayi mengalami kelelahan untuk bernapas. Sehingga akan mempersulit Anda untuk melakukan penilaian napas cepat, oleh karena itu, Anda harus melakukan penilaian menurut petunjuk kelima yang akan dijelaskan selanjutnya.
  • Cara bernapas antara bayi atau anak yang normal dengan bayi atau anak yang terserang Pneumonia akan berbeda sekali. Kalau bayi atau anak yang normal menarik napas, maka dada dan perutnya akan bergerak keluar. Sedangkan bayi atau anak yang terserang Pneumonia akan bernapas dengan menggunakan tenaga yang lebih besar dari biasanya. Sehingga akan mengakibatkan dinding dada bagian bawah akan tampak tertarik ke dalam.
  • Hal semacam itu disebut dengan tarikan dinding dada ke dalam positif (+). Pada bayi sehat yang berumur kurang dari 2 bulan, karena tulang dadanya yang masih lunak, sering terlihat tarikan dinding dada ke dalam yang tidak kuat. Sedangkan pada bayi yang menderita penyakit Pneumonia dan berumur sama akan tampak jelas ada tarikan dinding dada ke dalam yang kuat.
  • Tanda-tanda seperti yang dijelaskan di atas yaitu pada napas cepat atau tarikan dinding dada ke dalam (+) merupakan tanda-tanda bayi terserang pneumonia. Apabila bayi berada pada kondisi demikian maka harus segera di bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat. Karen bayi memerlukan bantuan oksigen, cairan tubuh tambahan, dan obat-obatan yang harus diberikan secara cepat dan tepat. Jika terlambat memberikan bantuan maka akan berakibat fatal pada bayi atau anak.
  • Di samping cara seperti itu, untuk dapat mengurangi risiko kematian akibat pneumonia pada bayi, maka Depkes RI telah menetapkan tanda-tanda bahaya pada bayi. Dengan demikian akan mempermudah para orang tua untuk dapat segera menentukan apakah bayi harus segera mendapatkan pertolongan dokter atau tidak.

Adapun cara yang paling efektif untuk dapat mencegah penyakit yang berbahaya ini, maka yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu dengan memberikan imunisasi yang lengkap, ASI sampai berumur 2 tahun, menimbang bayi secara teratur dan siap memberikan oralit bila bayi mengalami mencret. Dan yang paling utama dengan mempersiapkan kehamilan dan kelahiran dengan benar.

Gejala Pneumonia

Ciri Pneumonia

Gejala pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia anak, jenis infeksi, dan keparahan kondisinya. Beberapa gejala umum pneumonia pada anak termasuk:

  • Batuk: Batuk dapat menjadi kering atau disertai dengan dahak yang mungkin berwarna hijau atau kuning.
  • Sesak napas: Anak mungkin mengalami kesulitan bernapas atau napas yang cepat dan pendek. Mereka mungkin terengah-engah atau mengi saat bernapas.
  • Demam: Anak mungkin mengalami demam tinggi, yang dapat disertai dengan menggigil.
  • Nafsu makan berkurang: Anak mungkin tidak tertarik untuk makan atau minum seperti biasa karena gejala yang menyertai pneumonia.
  • Kelelahan: Anak mungkin terlihat lemah, lesu, atau lelah secara umum.
  • Nyeri dada: Pada anak yang lebih tua, nyeri dada atau ketidaknyamanan dada bisa menjadi gejala pneumonia. Namun, pada anak yang lebih kecil, mereka mungkin menunjukkan gejala yang tidak spesifik seperti gelisah atau kesulitan tidur.
  • Batuk dengan lendir: Anak mungkin mengalami batuk produktif dengan lendir yang mengeluarkan atau menetes dari hidung.
  • Suara napas yang berubah: Suara napas anak bisa berubah, misalnya menjadi serak, berdengung, atau mengi.

Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.

Penyebab

Pneumonia pada anak dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, baik virus, bakteri, jamur, atau parasit. Beberapa penyebab umum pneumonia pada anak meliputi:

  1. Infeksi virus: Virus seperti virus influenza (flu), virus respiratori sincisial (RSV), adenovirus, atau virus rhinovirus dapat menyebabkan pneumonia pada anak.
  2. Bakteri: Bakteri adalah penyebab umum pneumonia pada anak. Bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah penyebab paling umum dari pneumonia bakterial pada anak-anak. Bakteri lain yang dapat menyebabkan pneumonia meliputi Haemophilus influenzae tipe B, Staphylococcus aureus, Mycoplasma pneumoniae, atau Chlamydophila pneumoniae.
  3. Jamur: Jamur seperti Pneumocystis jirovecii dapat menyebabkan pneumonia pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada mereka yang terinfeksi HIV.
  4. Parasit: Parasit seperti Toxoplasma gondii atau Strongyloides stercoralis dapat menyebabkan pneumonia pada anak-anak, terutama pada daerah yang endemik dengan infestasi parasit yang tinggi.
  5. Aspirasi: Aspirasi adalah ketika anak menghirup makanan, minuman, atau benda asing ke dalam saluran napas. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan peradangan di paru-paru, yang dikenal sebagai pneumonia aspirasi.

Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami pneumonia meliputi kekebalan yang lemah, paparan asap rokok, lingkungan yang tidak sehat, kurangnya akses terhadap imunisasi, dan kondisi medis yang mendasari seperti penyakit jantung atau paru-paru.

Penting untuk mengingat bahwa diagnosis dan pengobatan pneumonia harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami pneumonia, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.

ICD 10 Pneumonia

Kode ICD-10 untuk pneumonia adalah J12-J18. 

Berikut adalah klasifikasi kode ICD-10 untuk jenis-jenis pneumonia:

  • J12: Pneumonia karena virus influenza
  • J13: Pneumonia karena Streptococcus pneumoniae
  • J14: Pneumonia karena Haemophilus influenzae
  • J15: Pneumonia bakterial lainnya
  • J16: Pneumonia yang diakibatkan oleh organisme lain yang diklasifikasikan dalam kapitel 1 (misalnya, Chlamydia pneumoniae)
  • J17: Pneumonia pada anak yang diakibatkan oleh organisme lain yang diklasifikasikan dalam kapitel 1
  • J18: Pneumonia tidak diklasifikasikan di tempat lain

Kode ICD-10 memberikan sistem klasifikasi standar untuk penyakit dan masalah kesehatan lainnya, yang digunakan oleh profesional medis di seluruh dunia untuk dokumentasi, pelaporan, dan penelitian. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya profesional medis yang terlatih yang dapat secara akurat mendiagnosis dan menggunakan kode ICD-10 dengan benar dalam konteks klinis. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pneumonia atau membutuhkan informasi lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.

Share post:

More like this
Related