Puasa Sebelum Idul Adha, Ini Niat dan Tata Caranya

Date:

Puasa dua hari sebelum Idul Adha disebut juga sebagai Puasa Arafah. Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah, yaitu bulan terakhir dalam kalender Hijriah sebelum perayaan Idul Adha. 

Puasa Arafah dilakukan sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim. Puasa ini mengacu pada peristiwa ketika jamaah haji berada di Padang Arafah, sebuah tempat di Mekah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki nilai keutamaan yang besar, karena dalam hadis disebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.

Niat Puasa Arafah

(Bahasa Arab):

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنِ الأَدَاءِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

(Latin):

Nawaitu sauma ghadin ‘anil adaa’i sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya:

“Saya niat berpuasa besok, sebagai ibadah sunnah karena Allah Ta’ala.”

Harap diingat bahwa ini adalah transliterasi dari niat puasa Arafah dalam bahasa Arab ke dalam huruf Latin. Sebaiknya, jika Anda bisa membaca dan memahami bahasa Arab, disarankan untuk menggunakan niat puasa Arafah dalam bahasa Arab aslinya.

Baca Juga : Idul Adha: Puasa, Sholat, dan Tata Caranya Lengkap

Tata Cara Puasa Arafah

Berikut adalah tata cara melaksanakan puasa dua hari sebelum Idul Adha (Puasa Arafah):

1. Menentukan Tanggal Puasa:

   – Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah, yaitu bulan terakhir dalam kalender Hijriah sebelum perayaan Idul Adha.

   – Jika tidak yakin dengan tanggal yang tepat, disarankan untuk mengacu pada pengumuman resmi dari lembaga keagamaan setempat.

2. Niat Puasa Arafah:

   – Niatkan dalam hati dan ucapkan niat secara lisan menggunakan niat puasa Arafah yang telah disebutkan sebelumnya.

3. Waktu Berpuasa:

   – Puasa dimulai dari terbit fajar (subuh) pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berakhir pada saat terbenam matahari di hari yang sama (Maghrib).

   – Puasa harus dilaksanakan pada kedua hari tersebut.

4. Aktivitas Selama Puasa:

   – Selama puasa, hindari makan, minum, dan aktivitas yang membatalkan puasa seperti hubungan suami istri.

   – Dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, berdoa, dan melakukan amalan kebaikan lainnya.

5. Memperbanyak Istighfar dan Doa:

   – Selama puasa Arafah, dianjurkan untuk banyak beristighfar (mengharapkan ampunan Allah) dan berdoa kepada-Nya.

   – Gunakan waktu ini untuk memohon ampunan, mengungkapkan permintaan, dan memperbanyak dzikir kepada Allah.

6. Berbuka Puasa:

   – Puasa Arafah berakhir pada terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah.

   – Segera setelah matahari terbenam, berbukalah dengan makanan atau minuman yang halal.

   – Sunnah Rasulullah SAW adalah berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak ada, bisa digantikan dengan makanan ringan seperti air putih dan beberapa kurma.

7. Melaksanakan Ibadah Idul Adha:

   – Setelah berpuasa Arafah, dua hari berikutnya adalah hari raya Idul Adha.

   – Pada hari tersebut, umat Muslim akan melaksanakan salat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah.

Ingatlah bahwa puasa Arafah adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Meskipun demikian, jika ada alasan yang sah, seperti sakit atau perjalanan, seseorang dapat tidak berpuasa dengan niat untuk menggantinya di lain waktu.

Share post:

More like this
Related