Maulid Nabi Muhammad SAW: Dalil, Sejarah dan Keutamaannya

Date:

Maulid Nabi Muhammad SAW, atau sering disebut Maulid Nabi atau Maulud, adalah perayaan penting dalam agama Islam yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, perayaan ini jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata “maulid” atau “milad” dalam bahasa Arab berarti hari lahir. 

Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi yang tumbuh dalam masyarakat Islam sebagai ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Menyambut Maulid Nabi: Kecintaan dan Keberkahan

Merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah bentuk penghormatan dan cinta kepada beliau. Al-Quran juga mengajarkan pentingnya mengikuti dan mencintai Rasulullah. Di dalam surat Al-A’raf ayat 157, Allah berfirman tentang orang-orang yang mengikuti Nabi:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -١٥٧

Artinya:

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Quran), mereka itulah orang-orang beruntung.” (Q.S. al-A’araf: 157)

Sejarah Maulid Nabi: Awal Perayaan dan Tradisi

Banner Maulid nabi muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil di wilayah Irak pada awal abad ke-7 Hijriyah. Raja Muzhaffaruddin Al-Kaukabri adalah tokoh yang berani, alim, dan adil. Dalam perayaan tersebut, dia mengundang seluruh rakyat dan ulama dari berbagai bidang ilmu, termasuk Fiqh, Hadits, kalam, tasawuf, dan lainnya.

Peringatan ini dipersiapkan dengan baik, dengan ribuan hewan yang disembelih untuk hidangan para tamu. Para ulama saat itu mendukung dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi ini. Sejak itu, perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia.

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ungkapan cinta dan kegembiraan terhadap Nabi Muhammad. Cinta kepada beliau adalah salah satu aspek penting dalam iman seorang mukmin, bahkan melebihi cinta kepada keluarga dan diri sendiri. Rosulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman salah satu di antara kamu hingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.”

Selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga membawa berkah. Membaca doa saat Maulid Nabi dapat membawa rahmat Allah, termasuk tempat di surga bersama orang-orang yang jujur, syuhada, dan orang-orang sholeh.

Penutup

Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan penting dalam agama Islam yang mengungkapkan cinta, penghormatan, dan kegembiraan terhadap Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini dimulai pada abad ke-7 di Irak dan telah diterima oleh ulama terkemuka dalam sejarah Islam. Peringatan ini juga membawa berkah dan keberkahan bagi mereka yang merayakannya dengan cinta dan kesungguhan.

Share post:

More like this
Related